Feature
Thursday, February 28, 2013
Wednesday, February 27, 2013
Monday, February 25, 2013
Friday, February 22, 2013
Thursday, February 21, 2013
Wednesday, February 20, 2013
Tuesday, February 19, 2013
Monday, February 18, 2013
From This Moment On - Shania Twain
(I do swear that I'll always be there. I'd give anything
and everything and I will always care. Through weakness
and strength, happiness and sorrow, for better, for worse,
I will love you with every beat of my heart.)
and everything and I will always care. Through weakness
and strength, happiness and sorrow, for better, for worse,
I will love you with every beat of my heart.)
Friday, February 15, 2013
Film Habibie Dan Ainun
seperti yang anda tahu "Film Habibie Dan Ainun" ini mengisahkan tentang cerita kehidupan bapak Habibie Dan Ibu Ainun yang mungkin tidak lengkap semua cerita kehidupan beliau ada difilm ini dan terlepas dari pro dan kontra dari film ini, saya akan mencoba mengambil isi yang ada didalam film.
dari awal terlihat jika Habibie dan Ainun menjalani hidup mereka dengan penuh perjuangan dan kerja keras dalam menjalani sekolah dan profesi yang mereka impikan "NO PAIN NO GAIN" mungkin ini yang kurang terlihat oleh penonton di film ini. Rudy Habibie adalah seorang yang pemberani dan jenius, ia ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Semantara Ainun adalah seorang wanita muda yang cerdas dengan jalur karir terbuka lebar untuknya sebagai seorang dokter.
Wednesday, February 13, 2013
jalan - jalan kuliner di salah satu resto seafood
hari selasa 12 Februari 2013 yang diberkahi hujan deras lalu kecil stabil dan awet lama, rintik hujan turun membasahi hati ini yang kering akan segarnya air langit *#hujan hujanan #gak bawa mantel, #terpaksa #nekad. berangkat dari kantor setelah magrib sekitar jam 6:45 lewat jalan ring road yang penuh dengan kejutan air dari mobil dan truk yang muncrat ke celana #basah masih ada orang mengais rejeki di tengah hujan berbasah-basahan mejual minuman untuk sekedar meringankan haus pengendara dijalan walaupun sebenarnya bisa minum air hujan :P.
Sunday, February 10, 2013
Pandawa Beach Bali
Pandawa Beach Bali, salah satu tempat wisata yang alamnya masih terjaga yang jalannya melewati tebing batu kapur yang sedang dirapikan, dan disana ada banyak arca ayng ditempatkan ditebing-tebing kapur itu. keindahan alamnya masih terjaga, warna air lautnya ada yang biru dan hijau, dan pasirnya yang khas putih bersih. disana pantainya agak dalam jadi bisa dipakai untuk bermain kano-kanoan dan ombaknya yang tidak begitu besar relatif kecil. pantai ini sepertinya ada disamping belakang GWK tempat patung setengah garuda setengah manusia(masih setengah juga, kakinya belum ada) :P.
dan pantai ini dekat dari bandara sekitar 1 jam,
pantai pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta selatan , Kabupaten Badung Bali, 3 km dari kawasan Wisata Nusa dua dan dan Pura Uluwatu untuk menuju kawasan ini saat ini masih dalam perbaikan akses jalan menuju Pantai pandawa karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini masih dalam tahap perbaikan
Tidak banyak yang tahu mengenai pandawa beach ini, selain penduduk lokal yang menjadikan pantai pandawa ini sebagai tempat mereka bertani rumput laut. di Pandawa beach sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai tempat untuk melakukan upacara melasti.
Di jalan menuju pantai ini akan dipahat patung dari lima tokoh pewayangan tersebut serta akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar berwisata di pantai akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini
Friday, February 1, 2013
Adab Menjenguk Orang Sakit
Telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya beberapa keutamaan menjenguk orang yang sakit. Sebelum anda pergi menjenguknya, maka perlu memperhatikan beberapa adabnya. Ada beberapa adab yang telah disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita berkaitan dengan menjenguk orang sakit. Di bawah ini beberapa di antaranya:
Bila niat anda lurus, insyaAllah keutamaan yang telah kita sebutkan di atas akan didapatkan. Namun bila niat tidak demikian, alih-alih mendapatkan pahala, justru dosa yang malah akan ditimpakan oleh Allah ta’ala.
Maka itu, hendaklah bersegera menjenguk saudara yang sedang sakit, sebab itu dapat mengurangi rasa sakitnya, dapat menghiburnya, dan semoga dapat meringankan beban pikirannya serta menjadi salah satu sebab kesembuhannya.
Baghl adalah hewan hasil persilangan antara kuda dengan keledai.
Dalam redaksi lain disebutkan, “Beliau dan Abu Bakar menjenguknya dengan berjalan kaki.” (Lihat Fathul Bari pada penjelasan hadis di atas)
Syaikh Abdul Aziz as-Sayyid berkata: “Tidak diragukan lagi, pahala berjalan kaki untuk menjenguk orang sakit lebih agung dari pada pahala mengendarai tunggangan.”
Akan tetapi, bila tempat atau rumah yang dituju jaraknya jauh, tidak mengapa menuju ke sana dengan berkendara sepeda motor, mobil, atau yang lainnya.
Adapun di antara waktu yang tidak tepat untuk mengunjungi ialah, seperti terlalu pagi atau terlalu malam, atau siang hari di waktu orang-orang biasa tidur siang, dsb.
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Di bulan Ramadhan, waktu menjenguk adalah pada malam hari.”
Seseorang berkata kepadanya: “Fulan sakit,” dan pada waktu itu sedang musim panas dan di siang bolong. Beliau berkata: “Ini bukan waktu yang tepat untuk menjenguknya.”
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menemui beliau lalu keluar. Orang-orang bertanya kepadanya, “Ya Abu Hasan, bagaimana kondisi Rasulullah pagi ini.”
Ali radhiyallahu ‘anhu menjawab: “Segala puji bagi Allah, pagi ini beliau sudah sembuh.” (HR. al-Bukhari)
Pada suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk seorang sahabat yang sedang sakit. Beliau bertanya:“Bagaimana kondisimu?” Ia menjawab: “Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku berharap (rahmat) Allah, namun aku takut akan dosa-dosaku.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan: “Tidaklah dua hal tersebut (rasa harap dan takut) terkumpul pada hati seorang hamba pada kondisi seperti ini, melainkan Allah akan beri apa yang ia harapkan dan Dia curahkan keamanan dari apa yang ia takuti”. (Hadis hasan riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll. Lihat kitab al-Misykat, no. 1612)
Pernah suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk seorang wanita yang sakit, beliau mengatakan:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan:
Maka itu, di antara hal yang harus diperhatikan ketika menjenguk orang sakit adalah, menasihatinya atau melarangnya dari berkeluh kesah dan mengharap kematian.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati paman beliau, al-Abbas, yang sedang sakit dan mengharap kematian. Beliau bersabda:
Doa pertama:
Doa kedua:
Doa ketiga:
Doa keempat:
Dan doa-doa lainnya yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Seorang ulama salaf Thowus rahimahullah berkata:
Penutup
Demikianlah beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam mengunjungi orang sakit. Seluruh adab tersebut tujuannya adalah untuk kemaslahatan orang yang sakit dan orang yang mengunjunginya. Semoga tulisan ini dapat diambil manfaatnya. Allahu ta’ala a’lam wa billahit-taufiq.
Sumber : abumusa81
- Niat yang baik
Bila niat anda lurus, insyaAllah keutamaan yang telah kita sebutkan di atas akan didapatkan. Namun bila niat tidak demikian, alih-alih mendapatkan pahala, justru dosa yang malah akan ditimpakan oleh Allah ta’ala.
- Bersegera mengunjunginya
Maka itu, hendaklah bersegera menjenguk saudara yang sedang sakit, sebab itu dapat mengurangi rasa sakitnya, dapat menghiburnya, dan semoga dapat meringankan beban pikirannya serta menjadi salah satu sebab kesembuhannya.
- Menjenguk dengan berjalan kaki
جَاءَنِيْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُوْدُنِيْ لَيْسَ بِرَاكِبِ بَغْلٍ وَلاَ بِرْذَوْنٍ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah datang menjengukku, beliau tidak mengendarai baghl dan tidak pula kuda. (HR. al-Bukhari)Baghl adalah hewan hasil persilangan antara kuda dengan keledai.
Dalam redaksi lain disebutkan, “Beliau dan Abu Bakar menjenguknya dengan berjalan kaki.” (Lihat Fathul Bari pada penjelasan hadis di atas)
Syaikh Abdul Aziz as-Sayyid berkata: “Tidak diragukan lagi, pahala berjalan kaki untuk menjenguk orang sakit lebih agung dari pada pahala mengendarai tunggangan.”
Akan tetapi, bila tempat atau rumah yang dituju jaraknya jauh, tidak mengapa menuju ke sana dengan berkendara sepeda motor, mobil, atau yang lainnya.
- Mencari waktu yang tepat
Adapun di antara waktu yang tidak tepat untuk mengunjungi ialah, seperti terlalu pagi atau terlalu malam, atau siang hari di waktu orang-orang biasa tidur siang, dsb.
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Di bulan Ramadhan, waktu menjenguk adalah pada malam hari.”
Seseorang berkata kepadanya: “Fulan sakit,” dan pada waktu itu sedang musim panas dan di siang bolong. Beliau berkata: “Ini bukan waktu yang tepat untuk menjenguknya.”
- Bertanya tentang keadaannya
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menemui beliau lalu keluar. Orang-orang bertanya kepadanya, “Ya Abu Hasan, bagaimana kondisi Rasulullah pagi ini.”
Ali radhiyallahu ‘anhu menjawab: “Segala puji bagi Allah, pagi ini beliau sudah sembuh.” (HR. al-Bukhari)
Pada suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk seorang sahabat yang sedang sakit. Beliau bertanya:“Bagaimana kondisimu?” Ia menjawab: “Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku berharap (rahmat) Allah, namun aku takut akan dosa-dosaku.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan: “Tidaklah dua hal tersebut (rasa harap dan takut) terkumpul pada hati seorang hamba pada kondisi seperti ini, melainkan Allah akan beri apa yang ia harapkan dan Dia curahkan keamanan dari apa yang ia takuti”. (Hadis hasan riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll. Lihat kitab al-Misykat, no. 1612)
- Membawakan hadiah untuknya
- Menghiburnya dengan banyaknya pahala dari allah
Pernah suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk seorang wanita yang sakit, beliau mengatakan:
أَبْشِرِي يَا أُمَّ الْعَلاَءِ، فَإِنَّ مَرَضَ الْمُسْلِمِ يُذْهِبُ اللَّهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تُذْهِبُ النَّارُ خَبَثَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
Bergembiralah, wahai Ummul ‘Ala`, sebab sakitnya seorang muslim, dengannya Allah akan menghilangkan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran pada emas dan perak. (Lihat ash-Shohihah, no. 714)- Mengajarinya doa ketika tertimpa musibah
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِي مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya semata kita akan kembali. Ya Allah, berilah pahala dari musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan yang lebih baik darinya. (HR. Muslim)- Mengingatkannya agar selalu sabar
- Mengingatkannya agar selalu berprasangka baik kepada allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan:
لاَ يَمُوْتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Janganlah seorang dari kalian meninggal dunia melainkan dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah ‘azza wa jalla. (HR. Muslim)- Melarangnya dari berkeluh kesah dan mengharap kematian
Maka itu, di antara hal yang harus diperhatikan ketika menjenguk orang sakit adalah, menasihatinya atau melarangnya dari berkeluh kesah dan mengharap kematian.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati paman beliau, al-Abbas, yang sedang sakit dan mengharap kematian. Beliau bersabda:
يَا عَمُّ! لاَ تَتَمَنَّ الْمَوْتَ، فَإِنَّكَ إِنْ كُنْتَ مُحْسِنًا، فَأَنْ تُؤَخَّرْ تَزْدَدْ إِحْسَانًا إِلَى إِحْسَانِكَ، خَيْرٌ لَكَ، وَإِنْ كُنْتَ مُسِيْئًا فَأَنْ تُؤَخَّرْ فَتَسْتَعْتِبْ مِنْ إِسَائَتِكَ، خَيْرٌ لَكَ، فَلاَ تَتَمَنَّ الْمَوْتَ
Wahai paman! Janganlah engkau mengharap kematian. Sebab bila selama ini engkau berbuat baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, maka itu adalah kebaikan yang ditambahkan kepada kebaikanmu dulu, dan itu baik bagimu. Bila selama ini engkau berbuat tidak baik, kemudian (umurmu) ditangguhkan, lalu engkau diberi kesempatan untuk bertaubat dari kesalahanmu, maka itu pun baik pula bagimu. Maka janganlah engkau mengharap kematian. (HR. Ahmad, al-Hakim, dll. al-Albani berkata: Hadis (sahih) ini sesuai persyaratan al-Bukhari)- Meletakkan tangan di atas si sakit
- Mendoakan kebaikan dan kesembuhan untuknya
Doa pertama:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ، وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً
Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Pemberi kesembuhan, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tiada meninggalkan sedikit pun penyakit. (HR. al-Bukhari dan Muslim)Doa kedua:
لاَ بَأْسَ، طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Tidak mengapa. (Penyakit ini) dapat menyucikan(mu) insyaAllah. (HR. al-Bukhari)Doa ketiga:
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Robb Pemilik ‘Arsy yang agung, untuk menyembuhkanmu. (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dll) dibaca sebanyak tujuh kali (7 X).Doa keempat:
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللَّهُ يَشْفِيْكَ، بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيْكَ
Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari kejahatan setiap jiwa atau mata dengki, Allah semata yang Maha menyembuhkanmu, dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu. (HR. Muslim)Dan doa-doa lainnya yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Tidak berlama-lama berada di sisinya
Seorang ulama salaf Thowus rahimahullah berkata:
أَفْضَلُ الْعِيَادَةِ أَخَفُّهَا
Menjenguk yang paling utama adalah yang paling ringan (tidak berlama-lamaan).- Menjenguk untuk kedua kalinya jika diperlukan
Penutup
Demikianlah beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam mengunjungi orang sakit. Seluruh adab tersebut tujuannya adalah untuk kemaslahatan orang yang sakit dan orang yang mengunjunginya. Semoga tulisan ini dapat diambil manfaatnya. Allahu ta’ala a’lam wa billahit-taufiq.
Sumber : abumusa81
fadilah menjenguk orang sakit
Di antara sekian banyak adab yang tertera di dalam al-Qur’an dan
as-Sunnah, ada sebuah adab mulia yang merupakan hak seorang muslim
kepada muslim lainnya, yang memiliki banyak keutamaan dan dapat
membuahkan limpahan pahala. Ketahuilah, adab tersebut adalah adab
menjenguk orang sakit.
Menjenguk orang sakit merupakan salah satu hak seorang muslim yang sepantasnya ia tunaikan atas muslim lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Karena pentingnya hal ini, pada tulisan kali ini kita akan membahas beberapa adab menjenguk orang sakit. Sebelum mengupasnya, kita akan awali dengan pembahasan beberapa keutamaan menjenguk orang sakit. Tujuan adalah, tatkala kita mengetahui keutamaannya yang melimpah, dapat membuat kita semakin semangat dalam menjenguk saudara, teman, atau sahabat kita yang sedang ditimpa penyakit. Semoga dimudahkan.
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
Maksudnya, orang yang menjenguk orang sakit akan memanen banyak pahala sebagaimana orang yang berada di kebun surga yang memanen buah-buahan surga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyampaikan:
Ulama menjelaskan, hadis ini tidak menunjukkan bahwa Allah benar-benar sakit, namun menunjukkan akan kemuliaan dan keutamaan hamba yang menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Barang siapa yang menjenguk saudaranya yang sakit ia akan mendapatkan limpahan pahala dari sisi Allah azza wa jalla.
Malaikat bersalawat artinya mendoakan kebaikan bagi mereka.
Dalam riwayat Ibnu Majah disebutkan, para malaikat memohonkan ampun kepada Allah bagi siapa saja yang menjenguk orang yang sakit. (Diringkas dari kitab Kitab al-Adab karya Syaikh Fuad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, hlm. 247-248, cetakan Darul Qasim)
Demikianlah beberapa keutamaan yang akan didapatkan oleh seorang muslim yang menjenguk saudara, teman, sahabat, atau siapa saja. Semoga tulisan singkat ini menjadi motivasi tersendiri bagi kita untuk bersegera menjenguk orang yang sakit. Silakan bersegera menjenguknya, limpahan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala telah menanti anda.
Para pembaca rahimakumullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan beberapa keutamaan menjenguk orang sakit. Di antaranya adalah:
1. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
2. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Sumber : abumusa81
Menjenguk orang sakit merupakan salah satu hak seorang muslim yang sepantasnya ia tunaikan atas muslim lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ. قِيْلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
Hak muslim terhadap muslim lainnya ada enam. Sahabat bertanya: Apa saja, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Bila engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, bila ia mengundangmu maka hadirilah, bila ia meminta nasihat maka nasihatilah, bila ia bersin dan memuji Allah (mengucap: alhamdulillah) maka jawablah (dengan mengucapkan: yarhamukallah), bila ia sakit maka jenguklah, dan bila ia meninggal dunia maka antarkanlah (jenazahnya hingga makam).” (HR. Muslim, no. 2162)Karena pentingnya hal ini, pada tulisan kali ini kita akan membahas beberapa adab menjenguk orang sakit. Sebelum mengupasnya, kita akan awali dengan pembahasan beberapa keutamaan menjenguk orang sakit. Tujuan adalah, tatkala kita mengetahui keutamaannya yang melimpah, dapat membuat kita semakin semangat dalam menjenguk saudara, teman, atau sahabat kita yang sedang ditimpa penyakit. Semoga dimudahkan.
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
- Merupakan kebun surga
مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ
Siapa saja yang menjenguk orang sakit akan senantiasa berada di kebun surga sampai ia kembali. (HR. Muslim)Maksudnya, orang yang menjenguk orang sakit akan memanen banyak pahala sebagaimana orang yang berada di kebun surga yang memanen buah-buahan surga.
- Berada di dalam rahmat Allah
مَنْ عَادَ مَرِيْضًا خَاضَ فِي الرَّحْمَةِ، حَتَّى إِذَا قَعَدَ اِسْتَقَرَّ فِيْهَا
Siapa yang menjenguk orang sakit, ia akan masuk ke dalam rahmat (Allah), sehingga apabila duduk, ia akan berada di dalam rahmat tersebut. (HR. al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad dan disahihkan al-Albani)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyampaikan:
مَنْ عَادَ مَرِيْضًا خَاضَ الرَّحْمَةَ، فَإِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ اِسْتَقْنَعَ فِيْهَا، فَإِذَا خَرَجَ مِنْ عِنْدِهِ خَاضَ الرَّحْمَةَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى بَيْتِهِ
Barang siapa yang menjenguk orang sakit, ia masuk ke dalam rahmat (Allah). Apabila duduk di sisinya, ia merasa puas/tenang di dalam rahmat itu. Apabila keluar darinya ia senantiasa berada di dalam rahmat itu hingga ia pulang ke rumahnya. (HR. Ibnu Abdil Barr di kitab at-Tamhid 24/273)- Berbuah banyak pahala dari Allah
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِيْ. قَالَ: يَا رَبِّ، كَيْفَ أَعُوْدُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِيْ فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِيْ عِنْدَهُ
Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman pada hari kiamat: Wahai anak Adam, Aku sakit namun engkau tidak menjenguk-Ku. Ia berkata: Ya Rabb, bagaimana aku menjenguk-Mu sementara Engkau adalah Tuhan alam semesta? Allah berfirman: Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku fulan sakit tapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu, bila menjenguknya niscaya engkau akan mendapati-Ku ada di sisinya? (HR. Muslim)Ulama menjelaskan, hadis ini tidak menunjukkan bahwa Allah benar-benar sakit, namun menunjukkan akan kemuliaan dan keutamaan hamba yang menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Barang siapa yang menjenguk saudaranya yang sakit ia akan mendapatkan limpahan pahala dari sisi Allah azza wa jalla.
- Mendapatkan doa kebaikan dari malaikat
مَنْ أَتَى أَخَاهُ الْمُسْلِمَ عَائِدًا مَشَى فِي خَرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ، فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
Barang siapa yang mendatangi saudaranya muslim (yang sakit) untuk menjenguknya, ia berjalan di atas kebun surga hingga ia duduk. Apabila ia duduk, rahmat (Allah) akan menyelimutinya. Bila waktu itu pagi hari, tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat kepadanya hingga sore hari, dan bila ia melakukannya di sore hari, tujuh puluh ribu malaikat tersebut akan bersalawat kepadanya hingga pagi hari. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Syaikh al-Albani berkata: Hadis sahih)Malaikat bersalawat artinya mendoakan kebaikan bagi mereka.
Dalam riwayat Ibnu Majah disebutkan, para malaikat memohonkan ampun kepada Allah bagi siapa saja yang menjenguk orang yang sakit. (Diringkas dari kitab Kitab al-Adab karya Syaikh Fuad bin Abdul Aziz asy-Syalhub, hlm. 247-248, cetakan Darul Qasim)
- Penyebab masuk surga
مَنْ عَادَ مَرِيضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللَّهِ نَادَاهُ مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً
Siapa yang menjenguk orang sakit atau berkunjung kepada saudaranya karena Allah, akan ada penyeru yang berseru, “Alangkah baiknya dirimu, alangkah baiknya langkahmu, engkau telah menempati tempat tinggal di surga”. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Lihat: Sahih at-Tirmidzi, no. 1633. Lihat kitab Mausu’ah al-Adab al-Islamiyyah karya Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, hlm. 623)Demikianlah beberapa keutamaan yang akan didapatkan oleh seorang muslim yang menjenguk saudara, teman, sahabat, atau siapa saja. Semoga tulisan singkat ini menjadi motivasi tersendiri bagi kita untuk bersegera menjenguk orang yang sakit. Silakan bersegera menjenguknya, limpahan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala telah menanti anda.
Para pembaca rahimakumullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan beberapa keutamaan menjenguk orang sakit. Di antaranya adalah:
1. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَزَلْ فِيْ خُرْفَةِ الْجَنَّةِ، قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: جَنَاهَا
“Barang siapa menjenguk saudaranya yang sakit maka dia senantiasa berada di Khurfatul jannah sampai dia pulang.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apa khurfatul jannah itu? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Memetik buah-buahan di surga.” HR. Muslim no. 2568 dari sahabat Tsauban radhiyallahu ‘anhu.2. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُودُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلَّا صَلَّى
عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ عَادَهُ
عَشِيَّةً إِلَّا صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى
يُصْبِحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيفٌ فِي الجَنَّةِ
“Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain pada pagi
hari melainkan 70.000 malaikat akan bershalawat (mendoakan ampunan)
baginya sampai sore hari. Jika menjenguk pada sore hari maka 70.000
malaikat akan bershalawat baginya sampai pagi hari. Dia pun berhak untuk
memiliki buah-buahan yang dipetik di surga.” HR. at-Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.Sumber : abumusa81
Subscribe to:
Posts (Atom)