Umar Ibnul Khattab suatu hari didatangi oleh seorang bapak, dia mengadukan anaknya yang durhaka. sambil menyeret anaknya ia berkata kepada Amirul Mukminin, “ini wahai Umar, anakku durhaka kepadaku, tolong nasehati dia…!”
Lalu, Amirul Mukminin memandangi anak itu dengan pandangan yang tajam, ia pun berkata
“Nak, kenapa kau durhaka kepada orang tua?,
apakah kau tidak takut kepada Allah SWT jika kamu durhaka kepada Orang tuamu?
Bukankah berbakti kepada kedua orang tuamu itu adalah wajib?”
setelah ditanyakkan seperti itu…Si anak ini menjawab,
“wahai amirul Mukminin sebelum kau menjawab, jawablah dulu pertanyaanku..”;
“apa pertanyaan mu…?” jawab amirul mukminin.
“apakah anak punya hak dari orang tuanya?” tanya anak itu. “Iya. punya hak…” jawab Amirul Mukminin.
“apa haknya Anak kepada Orang tuanya, wahai amirul Mukminin?” “Seorang anak berhak 3 perkara dari orang tuanya, yakni 1. seorang anak dipilihkan Ibu yang terbaik (Shalihah. pandai mendidik dan berakhlak karimah)
2. seorang anak diberikan nama yang baik
3. seorang anak mendapatkan pendidikan Agama dari orang tuanya. Itlah hak anak dan sebagai kewajiban Orang tuanya” jawab amirul Mukminin menerangkan.
setelah mendengarkan penjelasan tersebut, sang anak itu berkata tegas,
“wahai amirul Mukminin orang tua saya tidak atau sama sekali tidak memenuhi hak-hak saya, dia tidak memilihkan ibu yang baik, ia tidak memberi nama yang baik bagi saya, dan ia tak pernah mengajarkan AlQur’an dan Agama ini…”
Ketika mendengarkan anak ini, maka amirul mukminin berpaling dari anak itu berpindah memelototi seorang ayah itu, berkata
“Enyahlah kamu dari mukaku (maksudnya: masalahnya sudah
jelas, pergilah dariku!), sebelum anakmu mendurhakai kamu, kamu telah
lebih dahulu mendurhakai “apakah anak punya hak dari orang tuanya?” tanya anak itu. “Iya. punya hak…” jawab Amirul Mukminin.
“apa haknya Anak kepada Orang tuanya, wahai amirul Mukminin?” “Seorang anak berhak 3 perkara dari orang tuanya, yakni 1. seorang anak dipilihkan Ibu yang terbaik (Shalihah. pandai mendidik dan berakhlak karimah)
2. seorang anak diberikan nama yang baik
3. seorang anak mendapatkan pendidikan Agama dari orang tuanya. Itlah hak anak dan sebagai kewajiban Orang tuanya” jawab amirul Mukminin menerangkan.
setelah mendengarkan penjelasan tersebut, sang anak itu berkata tegas,
“wahai amirul Mukminin orang tua saya tidak atau sama sekali tidak memenuhi hak-hak saya, dia tidak memilihkan ibu yang baik, ia tidak memberi nama yang baik bagi saya, dan ia tak pernah mengajarkan AlQur’an dan Agama ini…”
Ketika mendengarkan anak ini, maka amirul mukminin berpaling dari anak itu berpindah memelototi seorang ayah itu, berkata
anakmu.”Sumber: Kisah dalam Buku Tanbikhul Ghofilin, oleh: Assamarqony
Wahai para orang tua, dan calon orang tua, coba perhatikan kisah ini. kiranya cukup menjadikan alasan kuat untuk benar-benar memenuhi hak anak keturunan kita kelak…
yakni: 1. memilihkan ibu yang terbaik 2. memberi nama yang baik 3. mengajarkanilmu agama, AlQur’an dan Amal Shalih.
sumber : syaifudin
No comments:
Post a Comment
Jika ada kesalahan silahkan tulis dalam kotak komentar dan terimakasih.